FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA TOPIK 4 T4.3 RUANG KOLABORASI

Nama Kelompok :
1. Dedy Setiawan 24402400117
2. Salsa Ulwiyah Ulfiyana 24402400626
3. Savira Ananda Fitria 24402400633
4. Vannesa Almayra Nugroho 24402400744
5. Yunita Choirun Nikmah 24402400802
Rombel : PGSD C
Mata Kuliah : Filosofi Pendidikan Indonesia


TOPIK 4

RUANG KOLABORASI

Lembar Kerja 4.1

 

PERTANYAAN

RESPON

Apa apa relevansi Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada peserta didik dalam Pendidikan Abad ke-21?

Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia memiliki relevansi penting dalam pendidikan abad ke-21, terutama dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila dan pendidikan yang berpihak pada peserta didik. Sebagai dasar negara, Pancasila membentuk karakter peserta didik dengan nilai-nilai seperti keimanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial. Dalam konteks pendidikan, Pancasila menanamkan rasa nasionalisme, kesadaran akan keberagaman, serta pentingnya persatuan di tengah masyarakat yang plural.

Dalam pendidikan yang berpihak pada peserta didik, Pancasila mendukung pengembangan karakter dan keterampilan abad ke-21. Nilai beriman dan berakhlak mulia mengarahkan siswa untuk memiliki moral yang kuat. Pancasila juga mendorong siswa untuk menghargai keberagaman dan siap berkompetisi di tingkat global. Gotong royong mengajarkan pentingnya kolaborasi, sementara kemandirian membentuk siswa yang bertanggung jawab dan inisiatif. Selain itu, nilai bernalar kritis dari Pancasila melatih siswa untuk berpikir analitis dan menghadapi tantangan informasi dengan bijak.

Dengan demikian, Pancasila menjadi fondasi yang sangat relevan dalam membentuk generasi yang tangguh, berkarakter, dan siap menghadapi dunia yang terus berubah.

 

 

Bagaimana mewujudkan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang berpihak pada peserta didik dalam pendidikan abad ke-21?

Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila dalam pendidikan yang berpihak pada peserta didik di abad ke-21 dapat dilakukan dengan pendekatan yang mengutamakan pengembangan karakter, keterampilan hidup, dan kemampuan berpikir kritis siswa. Salah satu langkah utama adalah dengan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek pendidikan, baik itu dalam kurikulum, metode pengajaran, maupun kegiatan ekstrakurikuler. Mengajarkan nilai gotong royong, toleransi, dan keadilan dalam aktivitas sehari-hari akan membantu siswa memahami dan mempraktikkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sosial dan akademik mereka.

Penerapan pembelajaran aktif dan berbasis kolaborasi seperti Project-Based Learning (PBL) atau Problem-Based Learning (PBL) sangat penting untuk mendorong siswa bekerja sama, berpikir kritis, dan mencari solusi bersama. Metode ini mendukung nilai gotong royong dan bernalar kritis dalam Profil Pelajar Pancasila. Selain itu, pendidikan yang menghargai keberagaman sangat diperlukan untuk mengajarkan pentingnya kebinekaan dan toleransi melalui diskusi dan interaksi antarbudaya, sehingga siswa bisa menghargai perspektif orang lain dan siap beradaptasi dalam dunia yang semakin global.

Pengembangan kemandirian siswa juga menjadi fokus utama, dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengambil inisiatif dalam kegiatan kelas atau sekolah, mengembangkan kemampuan memimpin, dan membuat keputusan sendiri. Ini akan menguatkan nilai kemandirian dalam Profil Pelajar Pancasila. Selain itu, penting untuk menyediakan ruang bagi siswa untuk berinovasi dan mengembangkan kreativitas mereka dalam berbagai bidang, yang akan membentuk mereka menjadi pribadi yang siap menghadapi tantangan dunia yang terus berubah.

















 

Post a Comment

0 Comments