FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA TOPIK 2 T2.3. RUANG KOLABORASI

TABEL 2.3 Kolaborasi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

Nama Kelompok :


1. DEDY SETIAWAN                             (24402400117)
2. SALSA ULWIYAH ULFIYANA        (24402400626)
3. SAVIRA ANANDA FITRIA               (24402400633)
4. VANNESA ALMAYRA NUGROHO (24402400744)
5. YUNITA CHOIRUN NIKMAH          (24402400802)

Jawablah/respon dari setiap pertanyaan refleksi dibawah ini !

 1. Apa makna kata menuntun dalam proses pendidikan

 Menurut Dr Ali Anwar Yusuf dalam buku Filsafat Pendidikan Kontemporer (2023), arti kata menuntun dalam hakikat pendidikan yang digagas    Ki    Hajar    Dewantara adalah membimbing semua kodrat yang ada dalam diri anak agar mencapai potensi terbaiknya. Jadi Menuntun adalah mendampingi dan mengantar anak ke sebuah tujuan dengan bimbingan seorang guru. Namun bukan sekadar transfer pengetahuan dapat di maknai secara lebih yaitu, guru dapat berkolaborasi dengan anak, memberikan ruang berfikir kritis, anak melakukan refleksi dengan komunikasi yang kreatif dan inovatif.

2. Bagaimana kata menuntun dimaknai dalam konteks sosial budaya (nilai- nilai luhur) di daerah saudara? Apakah yang dapat saudara lakukan untuk mewujudkan pendidikan dengan konteks budaya?

Kata menuntun dalam konteks sosial budaya bisa berarti mengikuti tradisi atau kultur dan tata cara yang telah ditetapkan secara turun- temurun. Pemikiran tersebut dapat dilihat pada budaya yang ada di daerah batang. Misalnya tradisi kliwonan. Tradisi tersebut pada zaman dulu digunkan untuk mengenang leluhur masyarakat batang yaitu bahurekso. Banyak masyarakat yang berziarah ke makam sunan sendang/sayid nur di hari jumat kliwon. Banyak masyarakat yang mencari berkah di hari tersebut misalnya mandi di masjid agung, bagi-bagi uang, dan makanan khas / jajanan pasar. Namun pada perkembangannya tradisi tersebut beralih fungsi menjadi pasar malam di alun-alun batang atau sering disebut pasar kliwon. Yang dapat dilakukan untuk mewujudkan pendidikan dengan konteks budaya diantaranya: mengenalkan kebudayaan yang berada di daerah batang, mengajak untuk mengunjungi situs-situs bersejarah yang berada di daerah batang, dan mengajak pesera didik ikut andil dalam melestarikan
kebudayaan yang berada di daearah batang.

3. Mengapa pendidikan perlu mempertimbangkan kodrat alam dan kodrat zaman

Dengan mempertimbangkan kodrat alam dan kodrat zaman, pendidikan dapat menjadi lebih efektif, relevan, dan bermakna. Hal ini akan menghasilkan lulusan yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan siap menghadapi tantangan zaman.

4. Apa relevensi pemikiran KHD "Pendidikan yang memerdekaan murid" dengan saudara sebagai profesi pendidik?

Relevansi    pemikiran    diantaranya    yaitu menghormati setiap siswa karena setiap siswa memiliki keunikan tersendiri. Guru berperan sebagai fasilitator, guru juga memberikan kebebasan terhadapa siswa untuk berkereasi dalam proses pemebelajaranpun guru menggunakan model pembelajaran di abat 21.



 

 


Post a Comment

0 Comments