FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA TOPIK 1 T1.5. ELABORASI PEMAHAMAN

 Apa langkah awal melepaskan ‘belenggu’ pada Pendidikan Indonesia dalam upaya mewujudkan Pendidikan yang memerdekakan peserta didik?

Langkah awal melepaskan ’belenggu’ pada Pendidikan Indonesia dalam upaya mewujudkan Pendidikan yang memerdekakan peserta didik yakni Pertama, mengingat perjuangan Ki Hadjar Dewantara. Penting bagi calon guru maupun guru dalam mengingat perjuangan Ki Hadjar Dewantara dalam hal perjalanan pendidikan Indonesia. Ki Hadjar Dewantara menggagas pendidikan yang dilandaskan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia dan mengembangkan segala potensi peserta didik secara merdeka.
Kedua, mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka telah ditetapkan Pemerintah Indonesia sebagai langkah konkrit dalam melepaskan ’belenggu’ pendidikan. Kurikulum Merdeka tidak hanya sekedar berfokus pada penyampaian materi. Tepai juga berfokus dalam bidang kompetensi maupun karakter peserta didik.  Guru harus membebaskan peserta didik untuk mengekspresikan segala kemampuan dalam pembelajaran sehingga segala potensi yang dimiliki akan berkembang. Untuk itu, penting bagi guru dalam memahami  dan melakukan analisis karakteristik peserta didik. Setelah melakukan analisis maka guru dapat merencakanan pembelajaran yang bermakna dan sesuai kebutuhan peserta didik. Inti dalam Kurikulum Merdeka ialah pembelajaran berpusat kepada peserta didik.     Ketiga,  mengembangkan Profil Pelajar Pancasila. Dengan mengenalkan dan melakukan peguatan Profil Pelajar Pancasila guru dan sekolah dapat menanamkan sikap yang sesuai dengan kebudayaan nasional kepada peserta didik. Dengan demikian peserta didik akan terbantu dalam pengembangan karakter yang berbudaya.
Keempat, menciptakan pendidik yang terdidik dan professional yang memahami karakter pesert didik.
Kelima, proses pembelajaran yang aktif yang memberikan kebebasan peserta didik untuk bereksplorasi dan mampu memahami kurikulum.
Keenam, Merubah pandangan orangtua mengenai Pendidikan yang tidak berpusat pada nilai.

Sebagai seorang guru, mengapa kita perlu melepaskan diri dari ‘belenggu’ praktik-praktik Pendidikan yang belum memerdekakan peserta didik?

Sebagai seorang guru, perlu melepaskan diri dari ’belenggu’ praktik-praktik pendidikan yang belum memerdekakan peserta didik karena arti terlepas dari ’belenggu’ adalah merdeka. Dalam dunia pendidikan memerdekakan peserta didik adalah hal yang harus dilakukan. Program-program sekolah harus berisi tentang langkah-langkah guru untuk mengabdi pada pendidikan yang mengarah pada peserta didik. Pendidik harus sadar bahwa masing-masing  peserta didik memiliki karakteristik, minat, dan potensi yang berbeda. Peserta didik butuh untuk dimengerti dan dipenuhi kebutuhannya. Guru yang membelenggu hanya berfokus pada penyampaian materi tanpa melihat minat dan potensi setiap peserta didik. Melpaskan ’belenggu’ dapat memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengembangkan minat dan potensinya dengan merdeka. Sehingga pengembangan potensi dapat terjadi secara optimal.
Guru yang melakukan ’belenggu’ akan membuat hasil belajar peserta didik kurang optimal. Tekanan dan paksaan guru justru akan membuat peserta didik merasa tidak nyaman dan kurang optimal dalam mengembangkan dirinya. Dengan melepas ‘belenggu’ membuat guru mampu meningkatkan kualitas pendidikan dengan berfokus pada pengembangan karakter dan potensi peserta didik.

Bagaimana melepaskan diri dari ‘belenggu’ praktik-praktik Pendidikan yang belum memerdekakan peserta didik?

 Melepaskan diri dari ’belenggu’ praktik-praktik Pendidikan yang belum memerdekakan peserta didik dapat dilakukan dengan melakukan pengembangan orientasi pendidikan yang berpusat kepada peserta didik. Sudah seharusnya pendidikan berfokus terhadap pengembangan kompetensi dan karakter peserta didik. Pendidikan tidak hanya berfokus pada penyampaian materi. Guru juga memiliki peran sebagai fasilitator yang semaksimal mungkin untuk mengembangkan minat dan bakat peserta didik secara merdeka. Selain itu, melakukan pembelajaran dengan memilih model pembelajaran aktif harus dilakukan. Dengan pembelajaran yang aktif maka peserta didik akan semangat untuk berpartipasi dalam pembelajaran dan meningkatkan keterampilan mereka.  Misalnya model berpikir kritis dimana model ini akan mendorong peserta didik untuk berpikir dengan kreatif dan mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Selain itu, pihak sekolah harus menjamin terselenggaranya pendidikan yang mampu memfasilitasi peserta didik untuk mencapai tahapan pertumbuhan anak sesuai dengan usianya. 

Berdasarkan peta jalan Pendidikan Indonesia, bagaimana prediksi Pendidikan kita pada masa yang akan datang?

Berdasarkan peta jalan pendidikan Indonesia, prediksi pendidikan di masa mendatang akan menunjukkan ke beberapa arah yang signifikan. Pertama,  pendidikan Indonesia nantinya akan berorientasi kepada inovasi dan teknologi. Hal ini dapat dilihat dari implementasi Kurikulum Merdeka yang mengutamakan kebutuhan dan kemampuan peserta didik. Selain itu, adanya integrasi teknologi di ruang kelas yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Penggunakan teknologi digital dalam pendidikan akan berkembang pesat.
Kedua, Pendidikan Indonesia akan lebih merespon kondisi sosial kultural dan kondisi daerah. Hal ini diperlukan sebagai upaya mengatasi permasalahan kesenjangan antara pendidikan di kota dan desa. Serta sebagai upaya dalam memastikan kualitas pendidikan bagi seluruh masayrakat Indonesia tanpa terkecuali.
Ketiga, pendidikan Indonesia akan berorientasi membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing global. Pendidikan Indonesia di masa yang akan datang menjadi investasi dalam membangun negara, memastikan Indonesia mempunyai sumber daya manusia yang mampu menjawab tantangan zaman. Secara keseluruhan di masa yang akan datang pendidikan Indonesia menuju ke arah holistik dan berorientasi pada inovasi, teknologi, dan kebutuhan sosial kultural. Oleh karena itu, pendidikan Indonesia akan terus mengalami perkembangan dan menjadi landasan penting untuk pembangunan negara yang berkelanjutan.
Keempat, pembelajaran berkelanjutan. Konsep life long learning akan diadopsi lebih luas dengan kursus dan pelatihan yang dapat diakses oleh semua orang sepanjang hidup mereka.
Kelima, Kompetensi dan kualitas pendidik akan semakin meningkat. Hal tersebut dapat dilihat dari sekarang yaitu kemendikbud melahirkan generasi pendidik profesional dari program PPG bagi calon guru dan guru tertentu.
Keenam, Kolaborasi dengan dunia industri. Kerjasama antara institusi pendidikan dan industri akan semakin penting untuk memastikan lulusan siap kerja dan memiliki keterampilan yang relevan.


Post a Comment

0 Comments