FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA TOPIK 4 T4.7 AKSI NYATA

 T4.7. Aksi Nyata

Lembar Kerja 4.4. Aksi Nyata

 

Proses Pembelajaran yang sesuai dengan Identitas Manusia Indonesia

 

            Proses pembelajaran yang saya idamkan adalah sebuah pembelajaran yang menggunakan pendekatan yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Pembelajaran tidak hanya berfokus pada peningkatan kemampuan akademik saja, namun harus berfokus juga pada penekanan pembentukan karakter peserta didik yang sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila agar memiliki identitas kebangsaan yang kuat. Idealnya pendidikan harus mengintegrasikan keseimbangan antara pengetahuan dan pembentukan karakter seperti menanamkan sikap dan nilai moral yang sesuai dengan Pancasila dan budaya bangsa. Pancasila sebagai dasar negara sekaligus fondasi pendidikan Indonesia telah memberikan gambaran yang jelas tentang pedoman hidup sebagai warga negara yang baik dalam kehidupan sehari-hari sebagai anggota dalam masyarakat. Peserta didik diharapkan mampu hidup di tengah masyarakat dengan memiliki sikap yang mengedepankan rasa saling menghormati, saling membantu, dan bersikap toleransi. Oleh sebab itu, belajar mengenai Pancasila melalui mata pelajaran Pendidikan Pancasila bertujuan untuk menyiapkan generasi penerus bangsa yang tidak hanya cerdas namun juga berkarakter dan memiliki identitas kebangsaan yang kuat.

            Pancasila sebagai fondasi pendidikan memberikan arahan untuk mewujudkan profil pelajar yang diinginkan. Melalui Profil Pelajar Pancasila yang terdapat dalam Kurikulum Merdeka mengajarkan peserta didik bukan hanya sekadar cerdas tapi juga berkarakter. Profil Pelajar Pancasila juga sesuai dengan makna Pancasila. Dimana sila-sila yang terdapat dalam Pancasila memiliki makna yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Sila pertama yakni “Ketuhanan Yang Maha Esa” yang menekankan pada pembelajaran agar peserta didik menghargai dan saling menghormati kebebasan beragama.  Sila kedua “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” berfokus pada pembelajaran yang menanamkan nilai keadilan, kesetaraan, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia, serta menjalin hubungan baik antar sesama. Sila ketiga, "Persatuan Indonesia" menekankan pada pentingnya kebersamaan yang dapat dilakukan dengan mempererat persatuan di antara peserta didik walaupun berbeda latar budaya, suku, bahasa, dan agama. Sila keempat, "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan" berfokus pada pembelajaran yang menekankan pada perilaku demokrasi dan melestarikan budaya musyawarah untuk mencapai mufakat. Jika dalam dunia pendidikan dapat diimplementasikan dengan kegiatan diskusi kelompok. Sila ke lima "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia" berfokus pada pembelajaran yang menjunjung pentingnya keadilan dan kesejahteraan sosial. Dalam pendidikan dapat diimplementasikan dengan mengajarkan hak dan kewajiban sehingga peserta didik dapat memahami dan peduli antar sesama.

Implementasi Profil Pelajar Pancasila menekankan pada proses pembelajaran yang harus mampu membentuk karakter peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menghormati keberagaman, menjunjung gotong royong, bersikap mandiri, berpikir kritis, dan kreatif, serta memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Nilai-nilai tersebut harus diterapkan dalam dunia pendidikan sejak sedini mungkin dan dapat diajarkan di kelas maupun di ekstrakurikuler. Pembelajaran yang dikemas melalui Profil Pelajar Pancasila dengan enam dimensi yakni Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia,  Mandiri, Bergotong-royong, Berkebinekaan global, Bernalar kritis, dan Kreatif bertujuan untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga unggul dalam peranan aktif untuk membangun masyarakat yang harmonis. Selain itu, peserta didik akan siap menghadapi tantangan global, memiliki rasa tanggugjawab, penduli, dan dapat berkontribusi untuk kemajuan bangsa.

Post a Comment

0 Comments